Pernah mendengar kutipan di atas? Kalimat tersebut berarti, orang-orang yang putus asa tak menjalankan revolusi sebab revolusi merupakan sebuah perbuatan percaya bahwa harapan itu masih ada. Nah, via Revolusi Amerika, orang-orang Amerika di wilayah koloni percaya bahwa mereka akan benar-benar merdeka dan lepas dari belenggu penjajahan Inggris.

Pengertian Revolusi
Apa sih “revolusi” itu? Revolusi berasal dari slot online kata revolvere yang dalam bahasa Latin artinya jungkir balik. Secara istilah, revolusi bisa diistilahkan sebagai perubahan yang cepat dan mendasar. Jadi bukan hanya cepat ya. Seandainya cepat doang namun tak mendasar, bukan revolusi berarti.
Eh namun, perubahan mendasarnya yang seperti apa? Seumpama seperti perubahan tatanan negara dan perubahan metode sosial yang ada di masyarakat. Nah sebab sifat perubahannya mendasar, karenanya imbasnya juga akan luas.
Oh ya, sebagai tambahan, revolusi yang sifatnya mengubah negara ataupun metode sosial di masyarakat, tak jarang menghadirkan pertumpahan darah lho! Oke, hingga sini bisa dipahami ya.
Nah, pada Revolusi Amerika, perubahan mendasarnya ada di aspek tatanan negara. Lebih tepatnya, berharap membikin wilayah Amerika Serikat yang dulunya merupakan jajahan Inggris menjadi sebuah negara merdeka.
Tak hanya di Amerika, revolusi juga pernah terjadi di negara-negara lain, seperti Prancis, Tiongkok, dan Rusia lho! Akan namun, pada artikel Slot Gacor Gampang Menang ini, kita akan konsentrasi membahas Revolusi Amerika ya! Yuk simak pembahasannya!
Penemuan Benua Amerika
Seperti yang umum dikenal, pada awalnya Benua Amerika banyak dihuni oleh suku Indian yang merupakan penduduk orisinil di sana. Tapi, kondisi langsung berubah sesudah negara api menyerang para penjelajah Eropa menginjakkan kaki di benua ini.
Salah satu hal yang menjadi tonggak bersejarah berkaitan Link Slot Gacor benua ini terjadi pada 1492, merupakan dikala Christopher Columbus secara tak sengaja menemukan Amerika pada misi pelayaran mengitari bumi. Setelah menjelajah, Columbus lalu pulang kembali ke Spanyol, sambil senyum-senyum sebab membawa “oleh-oleh” berupa emas serta burung dan tanaman orisinil untuk menampilkan kekayaan benua temuannya tersebut.
Kabar seputar Columbus dan temuannya kemudian tersebar ke segala Eropa. Kompetisi ini membikin kerajaan-kerajaan seperti Spanyol, Inggris, dan Prancis berkompetisi untuk merajai Amerika.
Merajai Komponen Amerika
Seperti dugaan kita, kompetisi merajai Amerika dituntaskan dengan peperangan. Berikut sebagian momen penting yang terjadi:
13 Koloni Inggris di Amerika Bentangan Utara
Daya wilayah Amerika Utara yang luas menghadirkan satu hal yang dibutuhkan untuk mengeksplorasi daerah tersebut: Faktor kerja yang banyak. Negara-negara Eropa kemudian mengizinkan warga negaranya untuk bermigrasi menuju Amerika.
Bak gayung bersambut, kans ini terbukti disambut bagus oleh warga Eropa untuk memulai kehidupan baru di Amerika. Antusiasme tersebut cukup beralasan merupakan berkaitan:
Faktor ekonomi, untuk mencari peruntungan ekonomi yang lebih bagus dari negara asalnya.
Faktor politik, agar meningkatkan taraf kehidupan yang sebelumnya mengalami penindasan politik di negara asalnya.
Faktor agama, agar memperoleh kebebasan menjalankan ibadah atau beragama di Amerika.
Salah satu negara Eropa yang banyak mengirimkan warganya dan menyusun koloni merupakan Inggris. Kolonisasi Inggris mulai intensif dilaksanakan pada periode berkuasa Raja James I yang bertahta pada tahun 1603-1625.
Faktor utama dukungan pemerintah Inggris untuk menjalankan kolonisasi merupakan untuk kepentingan memperluas wilayah imperium dan kepentingan ekonomi. Hingga dengan kepentingan ekonomi, karenanya dua kelompok dagang Inggris merupakan Virginia Company dan Virginia Company of Plymouth, meminta Kerajaan agar mendirikan pasar modal untuk membiayai kolonisasi di wilayah Amerika Utara.
Walau mengalami pasang surut, namun Koloni Virginia berhasil menjadi pusat ekonomi yang makmur dengan komoditas tembakau yang cukup tenar, tembakau Virginia. Kesuksesan ini kemudian memicu timbulnya daerah koloni yang baru di wilayah Amerika Utara. Kekerabatan pertengahan abad ke-18, terdapat 13 Koloni Inggris di Amerika Utara.
Perang Tujuh Tahun (1756-1763)
Pada periode akhir abad ke-17, Prancis dan Inggris berkompetisi untuk menjadi penguasa terkuat di Amerika. Tapi antar kedua negara memang bersitegang, mengingat Inggris dan Prancis, pernah saling berperang pada tahun 1702-1713 dan 1744-1748. Perang kemudian usai dengan perjanjian tenteram Aix-la-Chapelle pada tahun 1748.
Tapi, meskipun telah berdamai, hubungan ini kembali renggang akibat perebutan kekuasaan. Benua Amerika, yang dianggap sebagai dunia baru dan akibatnya menjadi wilayah koloni bangsa Eropa, semakin padat penduduk dengan bertambahnya jumlah imigran. Kompetisi ini mengakibatkan terbatasnya sumber kekuatan alam yang tak tersebar merata di masing-masing koloni.
Kepentingan Inggris untuk menjalankan perluasan wilayah membikin perjanjian tenteram delapan tahun silam menjadi batal. Inggris mengungkapkan perang untuk merebut wilayah yang barat Amerika yang dikuasai Prancis, merupakan hamparan tanah luas dan kekayaan tambang yang melimpah.
Kompetisi inilah yang kemudian menjadi permulaan dari perebutan kekuasaan di masing-masing wilayah antara bangsa Eropa satu dengan lainnya. Puncaknya merupakan Perang Tujuh Tahun yang terjadi antara Inggris dan Prancis pada tahun 1756-1763.
Terlepas untuk merebut hegemoni kekuasaan di Amerika, Perang Tujuh Tahun tak hanya melibatkan Inggris dan Prancis, namun banyak negara lain ikut serta memberikan akibat dalam medan pertempuran. Inggris memperoleh dukungan dari negara Prussia (Jerman) dan Portugis, sementara Prancis dibantu oleh Austria dan Spanyol.
Selama berlangsung, Prancis dan Austria mendominasi peperangan dan diperkirakan akan memenangkan peperangan. Sebab, sebuah titik balik terjadi dikala pasukan Prussia bersama Inggris berhasil memenangkan pertempuran di Rossbach. Kemenangan ini menjadi peningkat budi pekerti untuk pasukan Inggris yang akibatnya berhasil merajai jalannya peperangan. Perang lainnya yang dimenangkan merupakan di wilayah Plassey, India, di Quebec, Kanada, berlanjut di Minden, Jerman pada tahun 1759, dan pada tahun 1760 berhasil merebut Montreal, Kanada.
Tahun 1763, Inggris akibatnya memenangi perang melawan Prancis. Eh, namun kau tahu gak mengapa namanya Perang Tujuh Tahun? Benar sekali, sebab peperangan ini berlangsung sepanjang 7 tahun. Seputar, Inggris berhasil menerima segala wilayah jajahan Prancis dan sebagian wilayah jajahan Spanyol di Amerika. , dengan terlibat peperangan, pastinya Inggris juga menghabiskan banyak biaya yang membikin terkurasnya kas pemerintahan.
Kebijakan Pajak di 13 Koloni
Nah, meskipun Inggris telah memenangkan perang, namun tetap saja perang itu menguras keuangan Inggris. Untuk kembali menstabilkan ekonominya, Inggris memberlakukan kebijakan untuk menarik pajak dari rakyat di 13 Koloni. Oh ya, bila penduduk orisinil Amerika, merupakan orang Indian, tak dikenakan pajak sebab dilihat sebagai musuh ya.
Balik lagi, terus mengapa coba Raja Inggris kepikiran buat narik pajak ke koloni Amerika? pada dikala itu, pemerintah Inggris berpendapat bahwa koloni mereka merupakan masyarakat yang makmur. Masyarakat koloni tenar sebagai pengusaha, pedagang, dan tuan tanah perkebunan. Belum lagi, mereka baru saja memperoleh tambahan tanah dan harta sesudah Inggris menang perang melawan Prancis.
Itulah Revolusi Sejarah Amerika